Sejarah Singkat Agustinus-Jhon Calvin
Catatan:
Dalam membahas sejarah singkat ini saya mengutip sangat banyak dari buku-buku sejarah, untuk menunjukkan bahwa semua ini bukan semata-mata pan-dangan saya sendiri, tetapi memang betul-betul merupakan fakta sejarah.
“Augustine was perhaps the most influential figure in the early church, second only to the Apostle Paul. While his influence in the East was very slight, he was to become the greatest Father of the Western Church.” (= Mungkin Agustinus adalah orang yang paling berpengaruh dalam gereja mula-mula, nomer dua hanya di bawah rasul Paulus. Sekalipun pengaruhnya di Timur adalah sangat kecil, tetapi ia menjadi Bapa Gereja Barat yang terbesar) - ‘History of Early Christianity’, hal 55.
B) Masa kecil dan pertobatan.
Agustinus dilahirkan pada tanggal 13 Nopember 354 M, di Afrika Utara. Dari kecil ia mempunyai rasa haus yang tidak terpuaskan tentang penge-tahuan. Ia mendapatkan pendidikan yang hebat, dan menjadi seorang profesor rhetoric (= kepandaian berbicara / berpidato). Ayahnya seorang kafir yang baru menjadi kristen pada akhir hidupnya, tetapi ibunya adalah seorang kristen yang sungguh-sungguh, yang menginginkan supaya anaknya juga menjadi orang kristen. Untuk waktu yang lama keinginan-nya tidak terjadi. Ibunya tidak membaptiskan Agustinus pada waktu bayi, karena ia mempunyai kepercayaan bahwa baptisan menghapus dosa yang terjadi sebelum baptisan itu dilakukan, dan karena itu ia ingin me-
Sejarah Agustinus, Calvin, Calvinisme Vs Arminianisme – Pdt Budi Asali, M.Div. nunda baptisan itu sampai Agustinus sudah melewati masa remaja yang panas. Sejak kecil Agustinus punya masalah dengan keinginan sexnya yang tidak terkendali. Ia mempunyai seorang selir yang melahirkan seorang anak laki-laki baginya, padahal saat itu Agustinus belum berusia 18 tahun. Agustinus memang mencari kebenaran, tetapi ia beranggapan bahwa kekristenan tidak bisa dipertahankan secara intelektual. Karena itu ia memilih Manichaeism, yaitu suatu ajaran sesat yang beranggapan bahwa baik dan jahat adalah 2 kekuatan kekal yang berperang satu dengan yang lainnya.
Tetapi ia lalu meninggalkan Manichaeism, karena ia beranggapan bahwa Manichaeism tidak bisa memuaskan pertanyaan-pertanyaan intelektualnya, dan ia lalu menjadi seorang skeptic (orang yang meragukan segala sesuatu), dan ia juga meninggalkan selirnya yang setia, lalu bertunangan dengan seorang gadis muda, dan selain itu, ia juga mempunyai hubungan gelap dengan seorang gadis lain. Saat itu, kehidupan moralnya mencapai titik terendah. Ia lalu pindah ke Neoplatonism, yaitu suatu aliran filsafat yang menggabungkan ajaran Plato dan tokoh-tokoh filsafat Yunani yang lain dengan Yudaisme, kekris-tenan dan Mysticism (= ajaran yang tekankan mistik, semedi, dsb) dari Near East, tetapi ia tetap tidak bisa mengatasi nafsu sex-nya, ia lalu mengajar di Milan.
Suatu hari ia pergi ke kathedral untuk mendengar seorang yang bernama Ambrose, dan ia mendapatkan jawaban terhadap beberapa problem intelektualnya. Ia mendapatkan gambaran tentang kehidupan "petapa-petapa" kristen di Mesir. Sesuatu yang menyedihkan baginya melihat bahwa biarawan-biarawan yang tidak terpelajar itu bisa menaklukkan pencobaan terhadap daging mereka, sementara ia, dengan seluruh pengetahuannya tidak bisa menaklukkan dagingnya.
Pada waktu sendirian di dalam taman, ia mendengar suara, mungkin dari anak tetangga, yang berkata: “TOLLE, LEGE” (= take up, read / ambillah, bacalah) - Dr. Albert H. Freundt, Jr., ‘History of Early Christianity’, hal 56. Di situ ada sebuah copy Kitab Suci dan ia mengambilnya dan membuka-nya pada Roma 13:13-14, yang berbunyi sebagai berikut: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”.
Tetapi ia lalu meninggalkan Manichaeism, karena ia beranggapan bahwa Manichaeism tidak bisa memuaskan pertanyaan-pertanyaan intelektualnya, dan ia lalu menjadi seorang skeptic (orang yang meragukan segala sesuatu), dan ia juga meninggalkan selirnya yang setia, lalu bertunangan dengan seorang gadis muda, dan selain itu, ia juga mempunyai hubungan gelap dengan seorang gadis lain. Saat itu, kehidupan moralnya mencapai titik terendah. Ia lalu pindah ke Neoplatonism, yaitu suatu aliran filsafat yang menggabungkan ajaran Plato dan tokoh-tokoh filsafat Yunani yang lain dengan Yudaisme, kekris-tenan dan Mysticism (= ajaran yang tekankan mistik, semedi, dsb) dari Near East, tetapi ia tetap tidak bisa mengatasi nafsu sex-nya, ia lalu mengajar di Milan.
Suatu hari ia pergi ke kathedral untuk mendengar seorang yang bernama Ambrose, dan ia mendapatkan jawaban terhadap beberapa problem intelektualnya. Ia mendapatkan gambaran tentang kehidupan "petapa-petapa" kristen di Mesir. Sesuatu yang menyedihkan baginya melihat bahwa biarawan-biarawan yang tidak terpelajar itu bisa menaklukkan pencobaan terhadap daging mereka, sementara ia, dengan seluruh pengetahuannya tidak bisa menaklukkan dagingnya.
Pada waktu sendirian di dalam taman, ia mendengar suara, mungkin dari anak tetangga, yang berkata: “TOLLE, LEGE” (= take up, read / ambillah, bacalah) - Dr. Albert H. Freundt, Jr., ‘History of Early Christianity’, hal 56. Di situ ada sebuah copy Kitab Suci dan ia mengambilnya dan membuka-nya pada Roma 13:13-14, yang berbunyi sebagai berikut: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”.
Untuk lebih lengkapnya
Download aja pdfnya
Download aja pdfnya