Pemimpin Edukatif Yang Mendidik
Pemimpin Edukatif Yang Mendidik Perspektif Teologi
Pemimpin Edukatif Yang Mendidik merupakan orang yang bertanggung jawab melakukan tugas, dan tugas itu dipercayakan kepada setiap bawahan yang dianggap dapat bertanggungjawab melakukannya sesuai dengan kompetensi. Pemimpin edukatif adalah pemimpin yang mampu menjalankan kepemimpinan dengan berstandar kebenaran, mendidik dan memotivasi. Menjadi pemimpin yang mampu mendidik dan pendidik yang dapat memimpin, dan dua kata penting yaitu “pemimpin dan pendidik” tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan tanggungjawab. Pemimpin yang mampu menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin dan pendidik adalah pemimpin yang mampu menunjukkan integritasnya berdasarkan kebenaran.
Pemimpin edukatif
Pemimpin edukatif adalah pribadi yang memiliki peran utama bukan saja sebagai pemimpin yang melaksanakan tugas dalam organisasi atau lembaga yang dipimpinnya, juga pemimpin yang mampu menjadi pendidik untuk mendewasakan. Dari peran tersbut, menunjukkan bahwa sesungguhnya pemimpin mempunyai tugas rangkap dalam pelayanan yaitu mempimpin dan mendidik. Sebuah statement yang menginspirasikan berbunyi, “Seorang pemimpin harus mampu mendidik dan seorang pendidik harus bisa memimpin”.
Pemimpin edukatif dalam hal ini seorang pemimpin Kristen sesungguhnya harus mengerti bahwa panggilan Allah adalah Amanat yang akan dikerjakan, karena itu memerlukan kesiapan yang matang dalam melaksanakan tugas dan mental yang kuat dalam menghadapi pergumulan pelayanan. Beberapa pergumulan pemimpin di lapangan menunjukan ada pemimpin yang belum siap sebagai pemimpin edukatif, baik secara akademik, ketrampilan, maupun mental, sehingga banyak pemimpin edukatif yang meninggalkan pelayanan dan frustasi dalam menghadapi persoalan dalam pelayanan. Pemimpin edukatif menjadi pribadi yang patut untuk diteladani dalam segala aspek kehidupan; baik menyangkut tentang aspek spiritual, moral, sosial, tindakan, pengalaman, gaya kepemimpinannya dan berbagai hal yang berhubungan dengan kinerja kepemimpinan.
Berkenaan dengan pemimpin edukatif hendaknya memahami landasan kepemimpinan yang baik secara filosofis, biblikal, teologis maupun secara sosiologis. Pemimpin edukatif adalah orang yang memiliki karakteristik yang baik dan yang membedakan dirinya dengan orang lain. Seperti, secara spiritual maka hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan spiritualnya haruslah menjadi perhatiannya. Secara educational, tentulah ketulusan dalam pendidikan formal menjadi bagiannya yang ditandai dengan menunjukan kecintaannya terhadap proses belajar yang terus berlanjut dalam dirinya sampai akhir hidupnya. Secara manajerial dan leadership, elemen-elemen kepemimpinanpun menjadi bagiannya, seperti pemimpin visioner, perencana, organisator pelayanan, pelaksana pelayanan, pengendali pelayanan, berpengaruh dan terus mengadakan evaluasi terhadap apa yang telah dikerjakannya. Secara sosial, adanya rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap panggilan Allah dan diwujudkannya dalam tindakan riil terhadap warga yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Oleh sebab itu, pemimpin edukatif akan membawa pengaruh yang positif, menjadi alat yang berguna dalam pelayanan dan mampu melaksanakan pengajaran Firman Tuhan yang benar. Namum hal-hal tersebut sering terabaikan, sehingga orang yang dipimpin sulit menjadi dewasa secara rohani. Myron Rush menjelaskan bahwa,
Para pemimpin yang berhasil, mempedulikan nasib orang lain. Para pemimpin yang berhasil mempunyai keyakinan pribadi yang kuat yang menjadi tuntutan hidup. Pemimpin yang berhasil sanggup merekrut orang lain dalam usaha memperjuangkan mereka. Pemimpin yang berhasil memberi tantangan kepada orang lain agar mampu melakukan hal yang terbaik. Pemimpin yang berhasil mengetahui cara melatih orang lain. Pemimpin yang berhasil mengetahui saat yang tepat untuk menghentikan kerisuhan dan membiarkan orang lain memimpin secara mandiri.”
Pemimpin dan pendidik menyentuh soal integritas yang sangat erat hubungannya dengan kepribadian sebagai pemimpin edukatif dan hal ini sangat menunjang dalam pembinaan dan pengajaran terhadap pendewasaan orang-orang yang dipimpinnya. Banyak pemimpin yang pintar berkhotbah dan mengajar tetapi ditolak karena kepribadiannya tidak menunjukkan integritas yang sesuai. Andre Bustanoby, mengatakan, bahwa: “Kepribadian lebih berharga dari pada kekayaan karena seseorang tidak bisa dibeli dan di bayar dengan uang. Kekayaan bisa hilang dengan sekejap tetapi kepribadian meninggalkan bekas yang tak muda dilupakan.”
Persoalan yang mungkin dihadapi oleh setiap pemimpin edukatif, yang memberikan pengaruh dalam menjalankan kepemimpinannya adalah pertama, sesungguhnya pemimpin edukatif mempunyai tugas rangkap dalam pelayanan, tetapi pemimpin edukatif kurang memahami eksistensinya sebagai pemimpin berintegritas, sehingga berbagai kelemahan dialami dalam roda kepemimpinan yang dijalankan. Kedua, sebagai pemimpin edukatif, seharusnya pemimpin mendidik orang-orang yang dipimpinnya, di mana pemimpin menjadi figure yang pantas untuk diteladani dalam segala aspek kehidupan; baik menyangkut aspek spiritual, moral, sosial, tindakan, pengalaman, gaya kepemimpinannya dan berbagai hal yang berhubungan dengan kinerja pelayanan sehingga orang-orang menjadi dewasa. Tetapi banyak pemimpin yang mau memimpin dan tidak semua pemimpin siap memimpin. Kemudian, Ketiga, tidak dapat disangkal bahwa pendewasaan merupakan tujuan dari pelayanan dan pengajaran sebagai pemimpin edukasi dan agen pendidikan Kristen. Sedangkan kedewasaan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar dalam kepemimpinan Kristen, tetapi sebuah pergumulan bahwa kedewasaan diri masih manjadi sorotan utama dalam sebuah lembaga dalam menjalankan tanggungjawab yang semuanya terkait dalam sebuah kepemimpinan.
Untuk lebih Lengkapnya Baca Format Dibawah
PEMIMPIN YANG MENDIDIK & PENDIDIK YANG MEMIMPIN
(Suatu bangunan dasar bagi pemimpin edukatif dalam melaksanakan tanggungjawab dalam pelayanan)
Dr. Maidiantius Tanyid, M.Th

